Oleh Kelompok Kerja Rumah Kiri

"Kemiskinan dan rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat menjadi sasaran penyebaran ajaran berbau komunis, sehingga harus diantisipasi," demikian pernyataan Ketua MPR, Hidayat Nurwahid, usai menghadiri seminar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Bekasi, Rabu (13/6) (Republika, 14 Juni 2007). Tidak hanya itu, pernyataan bodoh tetapi populer itupun disertai dengan beberapa pernyataan bodoh lainnya, seperti: “jangan sampai konflik internal antarumat beragama dan kemiskinan dimanfaatkan oleh orang-orang komunis untuk menyebarkan ajarannya”; “FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) harus mampu mensejahterakan anggotanya dengan berbagai cara agar tidak menjadi sasaran penyebaran ajaran berbau komunis”; “konflik horizontal di masyarakat akan menjadi sasaran dan ladang empuk bagi komunis menyebarkan ajarannya dengan mengumbar segudang janji untuk menarik simpatik masyarakat.”

Setelah menyimak pernyataan tersebut, segera kita bertanya: jika mamang terjadi konflik internal antarumat beragama dan kemiskinan merajalela, mengapa komunisme yang kemudian menjadi sasaran tembakan? Jika memang ada konflik internal antarumat beragama, kewajiban seluruh umat beragamalah untuk memecahkannya, bukan kemudian menduga-duga pihak tertentu akan memanfaatkan keadaan tersebut. Demikian pula soal kemiskinan. Jika memang kemiskinan dan jurang antara yang kaya dan miskin semakin melebar, maka persoalan kemiskinan dan kesenjanganlah yang harus dipecahkan, bukan mencari kambing hitam yang dianggap (bahkan dituduh) akan memanfaatkan kondisi tersebut.

Jika kita melihat kenyataan dengan pikiran yang lurus dan benar—jujur dalam melihat apa yang terjadi—bukan komunisme yang sesungguhnya tengah mengacamkan masyarakat kita, tetapi kekuatan-kekuatan sosial yang menjadi musuh komunismelah yang semakin terang-terangan menampakkan dirinya dan terbukti merusak sendi-sendi kehidupan manusia: fanatisme agama, liberalisme, dan kapitalisme/imperialisme (Heryanto, 2004). Jika bung Hidayat Nurwahid cukup nalar dalam menghadapi kenyataan dan mampu berpikir lurus dan benar, kami yakin akutnya persoalan sosial, ekonomi dan politik yang melanda bangsa ini bisa dipecahkan tanpa harus mencari kambing hitam dan meneruskan proyek pembodohan Orde Baru yang berlangsung 32 tahun lamanya. Sebagian besar rakyat di negeri ini sudah cukup menderita akibat penghianatan terhadap cita-cita Revolusi Indonesia dan UUD 45. Karena itu, sudah sepantasnya bung Hidayat sebagai ketua MPR tidak menambah persoalan rakyat dengan membodohi dan menularkan kekeliruan berpikir yang akan merusak sendi-sendi kemanusiaan.

Beritahu Kawan tentang Tulisan ini...

0 Comments:

Post a Comment




Welcome to Glued Ideas Subtle For Blogger

Thank you for taking the time to visit my blog! Take a second to peak around and check out some of my previous posts. Of course, I would love to find out what you think as well, so make sure to comment. See you around!

Blogger Templates by Blog Forum